Ramadhan tahun ini serasa beda banget setelah Ramadhan tahun lalu saya lewatkan di penjara. Sepertinya lebih khusuk Ramadhan di penjara, contohnya meski taraweh di penjara sangat ribet dan ketat justru getol full puasa dan berangkat taraweh, sedangkan sekarang meski taraweh tinggal melangkahkan kaki ke Mushola rasanya berrat banget..hehe
Tahun ini juga ditugasi Pak Kaum untuk ikut giliran memberi tausiyah kuliah tujuh menit alias pengajian singkat habis shalat taraweh. Mau nolak tapi anggap saja buat pengalaman meski ilmu agama saya masih cetek dan saya juga adalah mantan napi rasanya canggung memberi kultum seputar bulan Ramadhan.
Langsung dah saya mencari materi pengajian di internet dengan sedikit panduan dari Pak kyai di kampung ane. Ngapaling doa-doa pembuka majelis dan mukadimah. Beruntung pas di penjara saya pernah jadi MC pesantren jadi ga terlalu grogi meski meski kadang macet di tengah gara-gara demam panggung. Bahasa juga campuran pake bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Berikut beberapa contoh judul kultum pendek saya lengkap seputar bulan puasa Ramadhan:
Baca Juga: Pengalaman 500 Hari Hidup di dalam Penjara
Baca Juga: Pengalaman 500 Hari Hidup di dalam Penjara
*********************************************************
Assalamu'alaikum wr. wb.
Bismillaahirrohmaanirrohim. Alhamdulillaahirobbil'aalamiina. Washsholaatu Wassalaamu' Alaa Asyrofil Anbiyaa-I Wal Mursalina, Sayyidina Muhammadin, Wa-'Alaa Aalihi Washohbihi Ajma'iina. Robbisrohli Sodri wayassirli amri wahlul 'uqdatanmillisani yafqohu qouli."
Amma Ba'du.
Jamaah shalat
taraweh yang dimuliakan Allah SWT.
Yang saya hormati pak kaum..
Yang saya hormati para tetua kampung...
Dan semua jamaah shalat Isya, Taraweh dan Witir yang dimulyakan oleh Allah SWT...
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puja dan puuji syukur kehadirat Alloh SWT. Atas limpahan
Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayyah-, kita masih diberikan Iman, Islam dan
kesehatan, sehingga dapat menjalankan shalat taraweh di Mushola Jamius Salim
ini..
Tak lupa pula
Sholawat dan Salam, kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW, beserta Keluarga dan Para Sahabatnya. Yang mana Beliau adalah Nabi yang
membawa syafaat Alloh. Dan mudah-mudahan kita selaku umatnya mendapatkan
syafaatNya pula di Yaumil Akhir ,
Aamiin…Aamiin…Allahumma
Aamiin.
Pada kesempatan ini ijinkanlah saya menyampaikan materi dengan tema:
Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut
Taubah (Bulan Taubat)
Ramadhan merupakan bulan yang dinantikan oleh setiap
mukmin karena ramadhan memiliki 3 keistimewaan dibanding dengan bulan lainnya
yaitu:
1. Sebagai
bulan penghapusan dosa.
2. Bulan
diijabahnya do’a-do’a kita.
3. Bulan
pencerahan
Ramadhan juga dikenal sebagai syahrut taubah. Disebut sebagai syahrut taubah karena
Ramadhan memang saat yang tepat untuk bertaubat. Dan sebaik-baik taubat adalah
taubat yang segera, tanpa menunggu dan menunda-nunda. Dengan demikian,
terkumpullah dua keutamaan jika kita bertaubat saat ini: keutamaan karena
Ramadhannya, dan keutamaan karena menyegerakan taubat.
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
Dan bersegeralah
menuju ampunan Tuhanmu (QS. Ali Imran :
133)
Allah SWT menyeru
kita dengan ayat di atas untuk menyegerakan taubat. Juga dalam ayat yang
lainnya:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
Wahai orang-orang
yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (QS. At-Tahrim : 8)
Jama'ah
shalat tarawih yang dirahmati Allah,
Syarat Bertaubat
Imam An-Nawawi di dalam Riyadhus Shalihin menyampaikan syarat bertaubat secara
singkat dalam tiga langkah. Pertama,
berhenti dari dosa yang dilakukan. Kedua,
menyesali dosa yang telah dilakukan. Dan ketiga,
bertekad untuk tidak mengulangi dosa itu. Itu jika bertaubat terhadap dosa yang
berkaitan dengan hak Allah.
Sedangkan jika dosa
berkaitan dengan hak manusia, maka syarat taubat ditambah satu lagi, yaitu
membebaskan diri dari hak manusia tersebut.
Misalnya: Orang yang minum
minuman keras, untuk bertaubat cukup ia berhenti minum minuman keras,
menyesalinya, dan tidak mengulanginya. Namun jika seseorang mencuri harta orang
lain, selain tiga langkah tersebut ia harus mendapat maaf dari orang yang
dicuri dengan mengembalikan hartanya atau mendapatkan kehalalan darinya.
Kisah Pertobatan Preman dan Mantan Napi
Dipenjara ada kisah tobat preman.
Ada seorang preman yang sudah sering
keluar masuk penjara. Dia pemabuk, suka bikin onar dan berkelahi. Kasar dan
suka main kekerasan terhadap istrinya. Namun si istri tetap setia. Kemana pun
pergi si preman selalu membawa tas kecilnya yang berisi senjata berupa pistol
dan pisau.
Pada suatu hari istrinya yang begitu
mencintainya menukar isi tas preman tersebut dengan sebuah buku.
Si preman yang tidak tahu menahu
keluar rumah seperti biasa dan kebetulan bertemu dengan musuhnya yang berjumlah
banyak. Merasa kalah jumlah si preman pun segera mengeluarkan isi tasnya. Betapa
terkejutnya si preman saat tahu isinya berubah. Tidak ada senjata di dalamnya.
Hanya sebuah buku.
Si preman pun berlari. Musuhnya terus
mengejar. Dia berlari terus hingga sampai di hutan. Dia pun kelelahan sementara
musuhnya makin mendekat. Akhirnya dia istirahat duduk di bawah sebuah pohon dan
hanya bisa pasrah. Siap untuk mati. Dia merasa bersalah dan ingat istrinya.
Saat musuhnya kian dekat dia
mengeluarkan buku yang ada ditasnya. Dia hanya bisa pasrah sambil memegang buku
tersebut. Musuhnya pun kian dekat. Hingga tibalah musuhnya di dekat pohon si
preman duduk. Ajaibnya meski si preman ada didepannya mereka melewatinya begitu
saja. Bahkan sama sekali tidak melihatnya.
Si preman pun selamat. Jika saat itu
isi tasnya pisau tentu beda ceritanya. Dia amati buku tersebut, judulnya Al Qur
an. Sejak saat itu dia bertobat.
Semoga Ramadhan yang juga disebut syahrut taubah ini kita manfaatkan bersama sebagai momentum taubatan nasuha. Dan karenanya Allah menganugerahkan ampunan dan surga-Nya kepada kita. Allaahumma aamiin. Wallaahu a'lam bish shawab.
Sekian yang dapat saya sampaikan kali ini. Kurang lebihnya mohon maaf. Akhirul kalam, wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum wr. wb.
*********************************************************
Keutamaan
Shalat Tarawih dan Witir
Shalat ini dinamakan tarawih yang
berasal dari kata tarwihah yang artinya duduk atau istirahat karena orang yang
melakukan shalat tarawih beristirahat setelah melaksanakan shalat empat
raka’at. Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam yang khusus dilakukan
di bulan Ramadhan.
3 Fadhilah Utama Shalat Tarawih
Pertama, akan
mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam
Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam
Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. Hadits
ini memberitahukan bahwa shalat tarawih bisa menggugurkan dosa. Namun An Nawawi mengatakan bahwa yang
dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil.
Kedua, shalat
tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya.
Lalu beliau bersabda,
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ
كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Siapa yang shalat bersama imam
sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” Hal
ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih
secara berjama’ah dan mengikuti imam hingga selesai.
Ketiga, shalat
tarawih adalah seutama-utamanya shalat.
Ulama-ulama mengatakan bahwa
seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara
berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu.
*********************************************************
3
Fungsi Pokok Al Qur’ an Berkaitan Bulan Ramadhan
Al Qur'an diturunkan
pada bulan Ramadhan seperti dalam firman Allah:
شَهْرُرَمَضَانَ
الْهُدَىوَالْفُرْقَانِ
مِنَ وَبَيِّنَاتٍ لِلنَّاسِ هُدًى الْقُرْآنُ فِيهِ أُنْزِلَ الَّذِي
“Bulan
Ramadan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil).(2:185).
Dari ayat tersebut,
menurut Ustadz Bachtiar Nasir dalam ceramahnya, Al Quran mempunyai 3 fungsi
pokok berkaitan dengan bulan Ramadhan, secara singkat sebagai berikut:
1.
Hudan Linnas
Makna Hudan Linnas
adalah petunjuk bagi manusia. Oleh karena itu, Al-Quran sebagai hudalinnas
menjelaskan tentang konsep dan tata cara hidup yang lurus. Baik konsep hidup orang-orang
mukmin yang telah diberi nikmat dan harus diikuti, maupun konsep hidup orang-orang
yang dimurkai Allah. Sehingga dengan pentunjuk ini manusia dapat menempuh jalan
hidup yang benar-benar diridhai oleh Allah Swt, yaitu Shiratal Mustaqim.
2.
Bayyinat Minal Huda
Makna bayyinat
minalhuda yaitu menerangkan tentang rincian huda, yaitu keterangan atau
penjelasan mengenai petunjuk itu.
Al-Qur’an sebagai
penjelas dari segala sesuatu. Mejelaskan dengan rinci tentang kehidupan
diantaranya meliputi dunia/akhirat, surga/neraka, asal muasal kehidupan, dll.
Juga menjelaskan dengan rinci tentang hukum dunia dan rincian bidang ibadah.
3.
Al-Furqon.
Al-Furqon artinya
pembeda/pemisah, yaitu yang membedakan/ memisahkan antara hak dan batil, benar
dan salah sehingga antara hak dan batil itu tidak bercampur aduk. Al-Quran
sebagai Al-Furqon, diantaranya memisahkan dua jalan hidup yang ditempuh manusia
yaitu Sabilillah yakni jalan hidup yang telah ditempuh para nabi, shidiqin,
syuhada, solihin. Dan Sabilithogut yakni jalan hidup yang telah ditempuh para
orang kafir, orang yang dimurkai Allah dan orang yang sesat.
Kemudian Al Qu’an juga memisahkan
akhir perjalanan manusia yaitu orang yang beriman masuk kedalam Surga dan Orang
yang kafir masuk kedalam Neraka.
Ketiga fungsi-fungsi
tersebut lebih spisifik dalam penerapannya dalam kehidupan manusia. Semoga kita
semua dapat memahami dengan benar ketiga fungsi-fungsinya, sehingga kita dapat
mengambil manfaat dari Al-Quran sebesar-besarnya dalam momentum bulan Ramadhan
ini. Amiin.
*********************************************************
Keutamaan Tadarus Al Qur’an
Keutamaan Tadarus Al Qur’an
Tadarus berasal dari asal kata arab yaitu tadarosa-yadrusu, yang artinya mempelajari,
meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Jadi arti dari tadarus
Al Quran adalah mempelajari isi kandungan Al Quran. Arti kata mempelajari di
sini ada tiga arti, yakni membaca dengan benar, menelaah maksud ayat yang
dibaca, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tadarus
Al Qur-an dalam prakteknya adalah majelis dimana satu orang membaca Al Qur’an
dan yang lain menyimak. Bentuk tadarusan seperti itu menurut beberapa ulama lebih
tepat menggunakan istilah tilawah
wal istima'. Kata tilawah berarti membaca, dan kata istima' yang berarti mendengar.
Tadarus di Masa Nabi
Tadarus di
masa nabi SAW adalah dengan cara mempelajari beberapa ayat, setelah mendalam
dan mengerti, baru diteruskan lagi beberapa ayat.
Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: “Adalah seorang dari kami jika telah
mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan
mengamalkannya”. Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Ahmad
Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya atas tafsir At-Thabari (I/80).
Keutamaan
Tadarus Al Qur’an
Salah satu amal yang
dianjurkan dan sebaik-baik amal ibadah apalagi di bulan Ramadhan adalah membaca
al-Qur’an. sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
“(Salah
satu) ibadah paling utama dari umatku adalah membaca Al-Quran.”(H.R.Ibnu Majah)
Fadhilah Bertadarus Al-Qur’an:
Membaca dan mempelajari Al Qur'an terutama dibulan
Ramadhan akan mendapatkan banyak keutamaan, salah satunya sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Apabila engkau ingin hidup bahagia, mati syahid, selamat di hari mahsyar,
mendapat naungan (rahmat) Allah di hari pembalasan, dan mendapatkan petunjuk
sehingga tidak akan tersesat, maka biasakanlah tadarus al-Qur’an. Karena
al-Qur’an adalah firman Allah, benteng dari syaitan dan pemberat dalam
timbangan.
Itulah keistimewaan membaca al-Qur’an yang tidak dimiliki
oleh ibadah lainnya. Semoga
bulan Ramadhan ini kita tidak hanya membaca Al Qur’an tapi juga mempelajari
arti dan maknanya. Sehingga kita semua dapat menggapai lima keutamaan pokok Al
Qur’an yaitu Al-Quran sebagai hudan atau petunjuk, nur atau cahaya, bayyinat atau penjelas, furqan atau pembeda
yang hak dan yang batil, dan syifaa’ atau sebagai obat
segala jenis penyakit. Amin-amin ya Rabbal alamin.
*********************************************************
Doa di Malam Lailatul Qadar
Suatu hari, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW berkisah
kepada para sahabat tentang seorang seorang yang saleh dari Bani Israil. Orang
tersebut menghabiskan waktunya selama 1.000 bulan untuk berjihad fi
sabilillah. Mendengar kisah itu, para sahabat merasa iri, karena tak bisa
memiliki kesempatan untuk beribadah selama itu.
Usia umat Nabi Muhammad SAW memang lebih pendek dari umat
terdahulu. Nabi SAW pun bersedih, karena mustahil umatnya dapat menandingi amal
ibadah umat-umat terdahulu. Hingga
Allah SWT lalu mengaruniakan Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad SAW. Lailatul
Qadar adalah suatu malam karunia Allah yang sangat besar kebaikan dan
keberkahannya. Lailatul qodar merupakan malam yang lebih baik dari 1000 bulan, yaitu
dimana amalan ibadah kita di malam lailatul qadar jauh lebih baik daripada
amalan ibadah kita di 1000 bulan atau lebih 83 tahun.
Allah Ta’ala berfirman,
Artinya :
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3).
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3).
Tak ada seorang pun yang tahu kapan tamu agung itu akan
datang. Hanya Allah SWT yang mengetahui kapan malam yang lebih baik dari 1.000
bulan itu akan menghampiri hambanya. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya yang hendak mendapatkan
malam mulia ini agar mencarinya pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam
terakhir di bulan ramadhan, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari
meriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Carilah
Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari
Ramadhan”.
Doa yang Dibaca di Malam Lailatul Qadar
Diriwayatkan bahwa ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Wahai
Rasulullah, apa yang sebaiknya aku baca bila bertepatan dengan malam Lailatul
Qadar?”
Rasulullah bersabda: “Bacalah:
Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf dan senang memaafkan, maka
maafkanlah kami. (HR.
al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim
menshahihkannya)
Do’a di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau
terlihat singkat. Apalagi langsung diajarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam.
Semoga, kita dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar.
Tunggu Updetannya... :)
Sekian update informasi kali ini semoga bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi dan sumber referensi anda semua. Salam.
Belum ada tanggapan untuk "Seri Kultum Singkat Ramadhan/ Ceramah Shalat Taraweh 2016"
Post a Comment